Senin, 22 Juli 2013

Bebaskan Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko

Teriaklah sepuas hatimu wahai sahabatku...
Sampaikanlah keluh kesahmu terhadap negeri ini,
Agar mereka tahu !!!
Agar mereka tahu apa yang terjadi di kabupaten sarolangun yang kita cintai ini,
Bahwa para pemimpin-pemimpin kita saat ini adalah para pemimpin yang kotor, yang hanya pantas dilempari dengan kolor.
Bebaskan bumi sepucuk adat serumpun pseko ini dari ulah campur-tangan mereka.
Jangan biarkan sarolangun ini mmenangis...
Usaplah air mata anak negeri ini dengan tekad dan semangat juang kita semua...
Yakinlah bahwa pengorbanan kita hari ini tidak akan sia-sia,
karena pengorbanan kita hari ini adalah salah satu bentuk wujud nyata,
wujud nyata dari kecintaan kita terhadap kabupaten sarolangun ini.
Wahai sahabatku semua...
Mereka itu hanyalah pemimpin yang sibuk berdandan dan bersolek di depan kaca,
Tapi.. membiarkan punggungnya penuh dengan noda,
Penuh lendir hitam yang bau-nya kemana-mana...
Mereka sangat pandai memainkan perannya sebagai pemimpin,
Tubuhnya mampu dilipat-lipat... yang akhirnya pantat dan kemaluan-nya sendiri mampu dijilat-jilat.
Wahai sahabatku semua...
Apakah mereka itu pantas untuk kita agung-agungkan?
Apakah mereka itu juga pantas menjadi pemimpim kita?
Wahai sahabatku semua...
Rasanya kita tidaklah salah menuntut semua ini !!!
Apa yang kita sampaikan hari ini..
Kita katakan bahwa: “harga bawang naik dan harga diri turun”.
Teruslah berjuang sahabat-sahabatku, dengan  tekad dan semangat juangmu... semoga apa yang kita lakukan hari ini akan ada manfaatnya di hari esok.



By : “Amarullah”